Artikel Tentara Langit

TENTARA LANGIT 

BAAL dan ASYERA
Dalam Perjanjian Lama nampaknya tak ada informasi secara khusus tentang Tentara Langit. Namun yang dimaksud sebagai tentara langit nampaknya jelas adalah suatu person atau makhluk. Tentara langit bukan melambangkan aneka benda langit yang dapat dilihat, seperti matahari, bulan dan bintang, melainkan adalah suatu bentuk Alien Life Form (ALF), di mana mereka (tentara langit) adalah makhluk hidup yang juga harus menyembah Allah.
"Hanya Engkau adalah TUHAN! Engkau telah menjadikan langit, ya langit segala langit dengan segala bala tentaranya, dan bumi dengan segala yang ada di atasnya, dan laut dengan segala yang ada di dalamnya. Engkau memberi hidup kepada semuanya itu dan bala tentara langit sujud menyembah kepadaMu. (Nehemia 9:6)
Jelas di sini diungkapkan bahwa tentara langit adalah makhluk hidup yang diciptakan juga oleh Allah dan harus sujud menyembah Allah pula. Namun dalam prakteknya, ternyata tentara langit ini berupaya untuk berkuasa atas manusia dan ingin disembah oleh manusia.
Praktek penyembahan terhadap tentara langit banyak diungkapkan dalam kitab Perjanjian Lama. Dan Allah orang Israel (Yhwh) secara khusus melarang orang israel untuk menyembah kepada Tentara Langit.
.....dan juga supaya jangan engkau mengarahkan matamu ke langit, sehingga apabila engkau melihat matahari, bulan dan bintang, segenap tentara langit, engkau disesatkan untuk sujud menyembah dan beribadah kepada sekaliannya itu, yang justru diberikan TUHAN, Allahmu, kepada segala bangsa di seluruh kolong langit sebagai bagian mereka.... (Ulangan 4:19)

...dan yang pergi beribadah kepada allah lain dan sujud menyembah kepadanya, atau kepada matahari atau bulan atau segenap tentara langit, hal yang telah Kularang itu... (Ulangan 17:3)
Siapakah tentara langit itu? Adakah nama mereka tercatat dalam Perjanjian Lama? Praktek penyembahan kepada tentara langit juga dilakukan oleh orang-orang Israel di jaman dahulu. Salah satunya, mungkin, bernama Asyera dan Baal. Walau demikian, belum tentu juga bahwa Asyera ini adalah salah satu dari Tentara Langit, karena mungkin saja selain tentara langit ada juga dewa lain yang disembah oleh orang Israel yakni yang disebut dengan Asyera dan Baal.
Mereka telah meninggalkan segala perintah TUHAN, Allah mereka, dan telah membuat dua anak lembu tuangan; juga mereka membuat patung Asyera, sujud menyembah kepada segenap tentara langit dan beribadah kepada Baal. (2Raja-Raja 17:16)

Ia mendirikan kembali bukit-bukit pengorbanan yang telah dimusnahkan oleh Hizkia, ayahnya; ia membangun mezbah-mezbah untuk Baal, membuat patung Asyera seperti yang dilakukan Ahab, raja Israel, dan sujud menyembah kepada segenap tentara langit dan beribadah kepadanya. (2Raja-Raja 21:3)
Menurut mitologi bangsa Kanaan dan Israel, Baal adalah dewa hujan, putra dari El. Baal mengalahkan dewa laut Yam dan membangun untuk dirinya sebuah kuil di bukit Saphon. Baal kemudian menyatakan dirinya tidak lagi berada di bawah kekuasaan Mot, dewa kematian. Sementara itu Asyera (atau dalam bahasa Inggris: Asherah) adalah figur dewi (wanita) dan sering disebut sebagai "In Wisdom the Mistress of the Gods" dan "Creator of the Gods" Mungkin sekali
dalam mitologi Yunani, Asyera ini bisa disamakan dengan Hera. Nampaknya ada kemiripan lafal antara Asherah dengan Hera. Patung Asyera ini sering ada di kuil pemujaan dewa Baal, antara lain di Ras Shamrah. Asherah atau Asheroth memang seringkali berkaitan dengan Baal. Asyera juga merupakan dewi kesuburan.
Uniknya, penyembahan terhadap tentara langit juga dilangsungkan bersamaan dengan penyembahan orang Israel kepada Tuhan mereka, Yhwh. Dalam 2Raja-Raja 21:5 tertulis: Dan ia mendirikan juga mezbah-mezbah bagi segenap tentara langit di kedua pelataran rumah TUHAN.
Pada masa itu (pada jaman imam besar Hilkia), orang Israel (dan bangsa Kanaan) umumnya menyembah dewa Baal, Asyera, dewa matahari, dewa bulan, persembahan untuk rasi-rasi bintang dan untuk segenap tentara langit. (2Raja-Raja 23:4-5)
Dalam beberapa teks perjanjian lama, nama dewa Baal, Asyera sering disebut bersama-sama dengan tentara langit. Misalnya pada 2Tawarikh 33:3 : Ia mendirikan kembali bukit-bukit pengorbanan yang telah dirobohkan oleh Hizkia, ayahnya; ia membangun mezbah-mezbah untuk para Baal, membuat patung-patung Asyera dan sujud menyembah kepada segenap tentara langit dan beribadah kepadanya.
Tentang jumlahnya, nampaknya tentara langit ini cukup banyak. Artinya bukan hanya terdiri dari satu atau dua oknum saja. Hal ini diungkap di Kitab Yeremia 33:22:
"Seperti tentara langit tidak terbilang dan seperti pasir laut tidak tertakar, demikianlah Aku akan membuat banyak keturunan hambaKu Daud dan orang-orang Lewi yang melayani Aku."
Untuk studi banding, saya membuka buku "Indeks Al Quran" untuk mencari kata Tentara Langit. Ternyata saya menemukan bahwa Tentara Langit juga terdapat dalam Al Quran, yaitu terdapat dalam Surat Al Fat-h (48:4 dan 48:7)
Dia-lah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang muk'min supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (48:4)

Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana (48:7)
Di bawahnya terdapat catatan kaki tentang tentara langit: Yang dimaksud dengan tentara langit dan bumi ialah penolong yang dijadikan Allah untuk orang-orang muk'min seperti malaikat-malaikat, binatang-binatang, angin taufan dan sebagainya.
**Al Qur'an dan terjemahannya (Juz 1 - Juz 30) Departemen Agama RI.

Tentara Langit dan Tentara Sorga
Apakah tentara langit ini sama dengan tentara sorga? Tentang tentara sorga ini terdapat dalam: 2Tawarikh 18:18 dan Injil Lukas 2:13
Kata Mikha: "Sebab itu dengarkanlah firman TUHAN. Aku telah melihat TUHAN sedang duduk di atas takhtaNya dan segenap tentara sorga berdiri di sebelah kananNya dan di sebelah kiriNya. (2Taw 18:18)

Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah, katanya: " Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepadaNya." (Lukas 2:13-14)
Selain itu, dalam malaikat-malaikat juga sering dinamakan bala tentara Allah. Dalam kitab Kej 32:2, Ketika Yakub melihat mereka, berkatalah ia: "Ini bala tentara Allah." Sebab itu dinamainyalah tempat itu Mahanaim. (waktu itu Yakub 'bermimpi' melihat di bumi ada didirikan sebuah tangga yang ujungnya sampai di langit, dan tampaklah malaikat-malaikat Allah turun naik
di tangga itu. (Kejadian 28:12))
Salah satu tindakan yang dilakukan oleh tentara Allah ini yang pernah tercatat di perjanjian lama adalah membantai 185.000 orang di perkemahan Asyur. Selain itu, dua malaikat pernah datang ke Sodom dan Gomora untuk menghukum serta menghancurkan kedua kota itu. Entah dengan cara bagaimana dan menggunakan senjata pembunuh massal macam apa.
Maka pada malam itu keluarlah Malaikat TUHAN, lalu dibunuhNyalah seratus delapan puluh lima ribu orang di dalam perkemahan Asyur. Keesokan harinya pagi-pagi tampaklah, semuanya bangkai orang-orang mati belaka! (2RAJ 19:35)

Kemudian Tuhan, menurunkan hujan belerang dan api atas Sodom dan Gomora,
berasal dari TUHAN, dari langit. (KEJ 19:24)
Walau demikian, tentara langit dengan bala tentara Allah tidak bisa dianggap sama. Tentara langit nampaknya merupakan kumpulan kesatuan yang bersifat jahat atau buruk, yang tidak disukai oleh Allah. Dan dari beberapa ayat dalam perjanjian lama, di mana dewa Baal sering disebut bersamaan dengan tentara langit, agaknya dewa Baal merupakan kepala atau pemimpin dari
tentara langit.
Mereka telah meninggalkan segala perintah TUHAN, Allah mereka, dan telah membuat dua anak lembu tuangan; juga mereka membuat patung Asyera, sujud menyembah kepada segenap tentara langit dan beribadah kepada Baal. (2 Raja-Raja 17:16)
Fakta lain bahwa Baal adalah pemimpin para tentara langit dapat dilihat pada Injil Matius 9:34.
Tetapi ketika orang Farisi mendengarnya, mereka berkata: "Dengan Beelzebul, penghulu setan, Ia mengusir setan." (Matius 9:34) Bila Beelzebul penghulu setan, sementara Baal pemimpin tentara langit, berarti apakah tentara langit adalah sama dengan setan (roh-roh jahat)?
Jadi, tentara langit merupakan deity yang ingin berkuasa atas manusia atau ingin disembah manusia, sementara tentara sorga (tentara Allah) merupakan malaikat-malaikat yang setia kepada Allah. Tentang hal ini juga diungkap dalam Mazmur 82:1. "Allah berdiri dalam sidang ilahi, di antara para allah Ia menghakimi."
Aku sendiri telah berfirman: "Kamu adalah allah, dan anak-anak Yang Mahatinggi kamu sekalian, namun seperti manusia kamu akan mati dan seperti salah seorang pembesar kamu akan tewas." (Mazmur 82:6-7)
Pernyataan dalam kitab Mazmur 82:6-7 ini bila menunjukkan kepada keberadaan allah atau dewa-dewa atau tentara langit, maka keberadaan mereka tidaklah kekal. Artinya, mereka bisa mati. Kalaupun eksistensi tentara langit dengan tentara Allah itu bersumber dari kesatuan yang sama (dalam pengertian bahwa tentara langit semula adalah tentara Allah yang memberontak), berarti tentara Allah atau malaikat juga bisa mati.
Segenap tentara langit akan hancur, dan langit akan digulung seperti gulungan kitab, segala tentara mereka akan gugur seperti daun yang gugur dari pohon anggur, dan seperti gugurnya daun pohon ara. (Yesaya 34:4)
Apakah Tentara Langit merupakan makhluk luar angkasa?
Istilah nama Tentara Langit dalam perjanjian lama sebenarnya sudah menunjukkan bahwa mereka dari bintang-bintang. Tentara langit ini merupakan suatu makhluk hidup, yang bisa mati dan nampaknya mereka mempunyai keinginan agar keberadaan mereka disembah oleh manusia sebagai suatu kekuatan yang bisa menentukan nasib manusia. Namun benarkah tentara langit itu berasal dari bintang-bintang? Suatu ayat dalam kitab Daniel menjelaskan akan hal ini:
Ia menjadi besar, bahkan sampai kepada bala tentara langit, dan bala tentara itu, dari bintang-bintang, dijatuhkannya beberapa ke bumi, dan diinjak-injaknya. (Daniel 8:10)
Dikatakan dalam kitab Daniel tersebut bahwa bala tentara langit itu berasal dari bintang-bintang. Dengan demikian, merupakan suatu fakta bahwa tentara langit itu merupakan makhluk dari luar angkasa atau merupakan alien (ET).
Dijelaskan pula dalam Perjanjian Lama bahwa Tuhan-lah yang menciptakan segala sesuatu, termasuk menciptakan tentara langit tersebut. Ada tertulis dalam kitab Nehemia:
"Hanya Engkau adalah TUHAN! Engkau telah menjadikan langit, ya langit segala langit dengan segala bala tentaranya, dan bumi dengan segala yang ada di atasnya, dan laut dengan segala yang ada di dalamnya. Engkau memberi hidup kepada semuanya itu dan bala tentara langit sujud menyembah kepadaMu...." (Neh 9:6)
Hal yang sama juga diungkapkan dalam kitab Yesaya 40:26 di mana ada tertulis:
Arahkanlah matamu ke langit dan lihatlah: siapa yang menciptakan semua bintang itu dan menyuruh segenap tentara mereka keluar, sambil memanggil nama mereka sekaliannya? Satupun tiada yang tak hadir, oleh sebab Ia maha kuasa dan maha kuat. (Yes 40:26)
Fakta lain tentang tentara langit ini merupakan suatu kesatuan yang banyak dan besar serta menginginkan agar keberadaan mereka disembah oleh manusia adalah petunjuk bahwa jumlah mereka yang sangat besar (dalam Yeremia 33:22) serta pada jaman dahulu keberadaan mereka disembah disamping manusia menyembah matahari dan bulan.
...dan diserahkan di depan matahari, di depan bulan dan di depan segenap tentara langit yang dahulunya dicintai, diabdi, diikuti, ditanyakan dan disembah oleh mereka. Semuanya itu tidak akan dikumpulkan dan tidak akan dikuburkan; mereka akan menjadi pupuk di ladang. (Yeremia 8:2)
Petunjuk di atas menggambarkan bahwa keberadaan tentara langit di masa lalu adalah dicintai, diabdi, diikuti, ditanyakan sekaligus disembah. Hanya saja, tindakan manusia menyembah tentara langit ini tidak disukai oleh Tuhan. Karena sebenarnyalah tentara langit ini juga harus menyembah Tuhan sebagai penciptanya.
Kembali kepada persoalan, bila memang benar bahwa tentara langit ini merupakan makhluk cerdas dari luar angkasa (dari bintang/planet lain), maka kunjungan para alien itu sudah dimulai sejak jaman dahulu kala. Dan boleh jadi, sebagian dari mereka kemudian menetap di bumi ini dan bergaul dengan manusia lain. Suatu ayat dalam perjanjian lama menceritakan bahwa pada jaman dahulu, anak-anak allah bergaul dan mengambil anak-anak perempuan manusia sebagai isterinya sehingga melahirkan manusia-manusia yang gagah perkasa di masa itu. Ini dikisahkan dalam kitab Kejadian 6:4.
Pada waktu itu orang-orang raksasa ada di bumi, dan juga pada waktu sesudahnya, ketika anak-anak Allah menghampiri anak-anak perempuan manusia, dan perempuan-perempuan itu melahirkan anak bagi mereka; inilah orang-orang yang gagah perkasa di zaman purbakala, orang-orang yang kenamaan. (Kej 6:4)
Kisah di atas, salah satunya bila dikaitkan dengan mitologi Yunani, maka perkawinan antara dewa Zeus dengan wanita bumi melahirkan Hercules yang merupakan manusia gagah perkasa. Demikian juga kisah kelahiran Simson, di mana orang tuanya (Zora dan Manoah) yang mandul dan tidak punya anak, memohon kepada Tuhan agar dikaruniai anak. Kemudian malaikat Tuhan
menampakkan diri kepada perempuan itu (Manoah) dan mengatakan bahwa: "Memang engkau mandul, tidak beranak, tetapi engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki..." (Hakim-Hakim 13:3) Lahirlah kemudian Simson, manusia yang kuat dengan syarat bahwa dia tidak boleh minum anggur atau minum minuman yang memabukkan serta tidak boleh dicukur rambut kepalanya.
Dengan kemampuan yang dimiliki malaikat Tuhan itu, maka wanita yang mandul bisa mempunyai anak. Ini juga terjadi pada Sara (istri Abraham/nabi Ibrahim) yang juga dikatakan mandul dan akhirnya mempunyai anak di masa tuanya. Demikian juga pada Maria (Maryam) yang mengandung anak meski tidak bersetubuh dengan laki-laki (masih perawan). Memang, semua itu tidaklah mustahil bagi Allah.
Persoalannya, di masa kini, dengan teknologi bayi tabung atau inseminasi buatan memang bisa dilakukan hal serupa. Ditambah lagi dengan adanya bank sperma, sehingga setiap wanita yang mau punya anak bisa punya anak meskipun tidak punya suami/bersetubuh.
Keberadaan tentara langit di masa lalu selain dialami oleh bangsa Israel kuno, bisa jadi juga dialami oleh bangsa-bangsa lain yang hidup di masa itu, misalnya seperti bangsa Mesir, Sumeria, Kanaan dan Babylonia.
Di Mesir mereka memuja beberapa figur dewa dengan kepala binatang, misalnya Horus yang berkepala burung (burung Falcon), Anubis yang berkepala serigala (dalam mitologi Yunani diidentifikasi sama dengan Hermes), Ra yang digambarkan mempunyai muka seperti burung rajawali (hawk), Hathor digambarkan berkepala sapi, Mut berkepala seperti burung nasar, Thoth berkepala burung bangau, sementara Ptah berkepala manusia (namun kadangkala berupa lembu jantan/inkarnasi dalam bentuk lembu jantan yang disebut dengan nama Apis). (Sumber: Microsoft Encarta 98 Encyclopedia)
Sebagai tambahan, di Indonesia dikenal dewa berkepala gajah bernama Ganesha (dari mitologi India/Hindu). Tentang Ganesha bisa dilihat di :
1. http://www.geocities.com/RodeoDrive/1415/gan.html
2. http://www.geocities.com/TimesSquare/Arcade/8770/
Selain itu ada juga Hanoman atau Hunuman yang berwajah kera, yang meski bukan dianggap dewa namun punya kemampuan untuk terbang.
Pertanyaannya, apakah mereka sekedar menggunakan topeng dalam bentuk hewan, ataukah mereka memang berwajah seperti itu? Dalam film Stargate, para dewa Mesir ini digambarkan sebagai makhluk dari luar angkasa yang memakai topeng-topeng dalam bentuk seperti itu yang dapat dilepas atau dibuka. Saat inipun, upaya mempelajari piramid Mesir tetap dilakukan dan nampaknya ada tulisan hiroglip yang menjelaskan bahwa ada jalan menuju ke bintang yang berupa pintu gerbang surga (heaven gate) atau yang saat ini juga ditafsirkan sebagai jalan menuju ke bintang (star-gate). Tentang stargate bisa kunjungi ke:
1. http://home.earthlink.net/~pleiadesx/
2. http://www.rtd.com/~stargate/stargate.html

Malaikat, Kerub, Serafim dan Iblis
Selain Tentara Langit, makhluk lain yang berasal dari langit dan mampu terbang adalah malaikat, iblis, kerub dan Serafim. Saya akan mencoba membahas satu per satu tentang keberadaan ke empat makhluk ini secara garis besar saja.
Untuk yang pertama, saya akan membahas tentang keberadaan malaikat yang banyak diceritakan dalam perjanjian lama maupun perjanjian baru.
Salah satu ayat di perjanjian lama tentang malaikat:
Kemudian bergeraklah Malaikat Allah, yang tadinya berjalan di depan tentara Israel, lalu berjalan di belakang mereka; dan tiang awan itu bergerak dari depan mereka, lalu berdiri di belakang mereka. (Keluaran 14:19)
Salah satu ayat di perjanjian baru tentang malaikat:
Maka terjadilah gempa bumi yang hebat sebab seorang malaikat Tuhan turun dari langit dan datang ke batu itu dan menggulingkannya lalu duduk di atasnya. (Matius 28:2)
Jelas bahwa malaikat berasal dari langit dan bukan berasal dari bumi. Ada satu hal yang menarik dari malaikat ini, yaitu:
Dan Malaikat TUHAN mengulurkan tongkat yang ada di tanganNya; dengan
ujungnya disinggungNya daging dan roti itu; maka timbullah api dari batu itu
dan memakan habis daging dan roti itu. Kemudian hilanglah Malaikat TUHAN
dari pandangannya. (Hakim-Hakim 6:21)
Jadi malaikat itu digambarkan mempunyai sebuat tongkat (senjata ?) yang ujungnya bila ditempelkan ke daging dan roti kemudian bisa timbul api dan membuat daging dan roti itu habis. Apakah tongkat yang dibawa malaikat itu sama dengan tongkat Musa?
Kemudian Musa mengajak istri dan anak-anaknya lelaki, lalu menaikkan mereka ke atas keledai dan ia kembali ke tanah Mesir; dan tongkat Allah itu dipegangnya di tangannya. (Keluaran 4:20)

Musa berkata kepada Yosua: "Pilihlah orang-orang bagi kita, lalu keluarlah berperang melawan orang Amalek, besok aku akan berdiri di puncak bukit itu dengan memegang tongkat Allah di tanganku." (Kel 17:9)
Dari ayat ini bisa diambil kesimpulan bahwa tongkat yang dibawa oleh nabi Musa adalah merupakan tongkat Allah atau tongkat pemberian dari Allah.
Selain tongkat, nampaknya malaikat juga mempunyai senjata lain, yaitu pedang. Ini dapat dijumpai di: Kemudian TUHAN menyingkapkan mata Bileam; dilihatnya Malaikat TUHAN dengan pedang terhunus di tanganNya berdiri di jalan, lalu berlututlah ia dan sujud. (Bilangan 22:31)
Malaikat Tuhan nampaknya juga mempunyai tugas untuk melakukan eksekusi (bahkan eksekusi massal), misalnya dalam peristiwa penghancuran kota Sodom dan Gomora (Kej 19:24), pembunuhan anak sulung bangsa Mesir (Kel 11:5), membunuh 185 ribu di perkemahan Asyur (2Raj 19:35).
Tentang pakaian malaikat, agaknya secara umum malaikat digambarkan berpakaian lenan (warna putih) dengan ikat pinggang berwarna emas. Ini bisa dijumpai di Daniel 10:5 dan Wahyu 15:6. Perjumpaan Yehezkiel (Ezekiel) dengan malaikat juga digambarkan sebagai orang yang berpakaian lenan. Tradisi berpakaian lenan ini tampaknya dilakukan juga oleh suku Lewi, di mana suku ini merupakan suku pilihan di antara bangsa Israel yang khusus melayani Tuhan. DalamInjil Yohanes 20:12 juga ada tertulis: dan tampaklah olehnya dua orang malaikat berpakaian putih, yang seorang duduk di sebelah kaki di tempat mayat Yesus terbaring.
Jadi, secara umum, nampaknya malaikat terlihat berpakaian putih.
Apakah malaikat bersayap? Sejauh ini menurut penggambaran di Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, malaikat diceritakan tanpa sayap. Makhluk yang digambarkan bersayap adalah Kerub dan Serafim.
Tentang Kerub, merupakan suatu makhluk dengan dua sayap dan bisa terbang.
Ia mengendarai kerub, lalu terbang, dan tampak di atas sayap angin. (2 Samuel 22:11)

Jadi kerub-kerub itu mengembangkan kedua sayapnya di atas tempat tabut itu,
sehingga kerub-kerub itu menudungi tabut serta kayu-kayu pengusungnya dari
atas. (2 Tawarikh 5:8)
Dari 2Samuel 22:11, nampaknya kerub merupakan sebuah kendaraan. Mengenai kerub ini, timbul pertanyaan, apakah kerub ini tidak sama dengan Buraq yang merupakan binatang (?) bersayap yang membawa nabi Muhammad SAW terbang? Dilihat dari namanya: kerub dengan buraq, nampaknya ada kemiripan lafal.
Lain halnya dengan kerub, serafim merupakan makhluk bersayap enam. Tentang serafim bisa dijumpai di kitab Yesaya saja.
Para Serafim berdiri di sebelah atasNya, masing-masing mempunyai enam sayap; dua sayap dipakai untuk menutupi muka mereka, dua sayap dipakai untuk menutupi kaki mereka dan dua sayap dipakai untuk melayang-layang. (Yesaya 6:2)
Jelas keberadaan makhluk-makhluk yang mampu terbang dan bukan berasal dari bumi ini menunjukkan adanya kehidupan lain di luar bumi ini. Tentang iblis, nampaknya ada perbedaan antara kitab Injil dengan Al Quran tentang keberadaannya. Menurut Injil, Iblis adalah malaikat yang jatuh karena ingin mengambil alih kekuasaan Allah, sementara menurut Al Quran, Iblis dianggap tidak patuh kepada Allah karena tidak mau menuruti perintah Allah untuk bersujud kepada Adam. Menurut Al Quran, iblis adalah dari golongan jin yang diciptakan dari api, sementara malaikat diciptakan dari cahaya.
Iblis juga merupakan makhluk yang bisa terbang dan asalnya juga dari langit. Beberapa ayat tentang iblis:
Maka bertanyalah TUHAN kepada Iblis: "Dari mana engkau?" Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: "Dari perjalanan mengelilingi dan menjelajah bumi." (Ayub 1:7)

Lalu kata Yesus kepada mereka: "Aku melihat Iblis jatuh seperti kilat dari langit." (Lukas 10:18)

Pada suatu hari datanglah anak-anak Allah menghadap TUHAN dan di antara mereka datang juga Iblis untuk menghadap TUHAN. (Ayub 2:1)

Dan Iblis membawaNya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepadaNya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya... (Matius
4:8)
Selain makhluk-makhluk yang bukan berasal dari bumi itu, yakni malaikat, kerub, serafim dan iblis, dalam perjanjian lama juga ada makhluk lain yang disebut/dinamakan jin.
...tetapi yang akan berbaring di sana ialah binatang gurun, dan rumah-rumah
mereka akan penuh dengan burung hantu; burung-burung unta akan diam di sana,
dan jin-jin akan melompat-lompat.. (Yesaya 13:21)

Jin-jin akan diam di dalamnya, dan para pemukanya akan tidak ada lagi; tidak
ada lagi di sana yang dimaklumkan sebagai raja, dan semua pemimpinnya sudah
lenyap. (Yesaya 34:12)

Di sana berpapasan binatang gurun dengan anjing hutan, dan jin bertemu
dengan temannya; hantu malam saja ada di sana dan mendapat tempat
perhentian. (Yesaya 34:14)
Nampaknya mengenai jin ini adalah makhluk yang berada di bumi dan diceritakan pula bahwa ada juga praktek menyembah jin.
...dan mengangkat bagi dirinya imam-imam untuk bukit-bukit pengorbanan untuk
jin-jin dan untuk anak-anak lembu jantan yang dibuatnya. (2Tawarikh 11:15)
Informasi tentang jin ini sangat terbatas di kitab Injil. Di dalam Al Quran, informasi tentang jin ini jauh lebih banyak.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS